Penulis: Firzanil Khoirudinillah (Siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pamekasan)
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang memberikan kita kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah puasa juga dapat menumbuhkan akhlak mulia bagi umat muslim, karena di bulan Ramadhan ini, kita tidak boleh menjadi seorang yang pemarah, menanam kebencian, suka membicarakan kejelekan orang lain, menghina orang lain. Setiap kita harus selalu bersikap sabar. Sikap-sikap mulia yang sudah kita tanamkan di bulan Ramadhan diharapkan dapat terus di lakukan di bulan-bulan selanjutnya.
Dalam Alquran pada surat Al Baqarah ayat 183 telah dijelaskan bahwa tujuan utama diperintahkannya puasa adalah untuk membentuk pribadi muslim yang bertaqwa. Taqwa ini sendiri adalah orang yang melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Ciri-ciri orang yang bertaqwa ini pun telah dijelaskan dalam Alquran pada surat Ali Imran: 134. Salah satunya adalah orang yang mampu menahan amarahnya.
Perlu selalu diingat ya teman-teman, penyebab yang menimbulkan malapetaka pada seseorang adalah lisan. Maka dari itu, kita harus selalu menjaga lisan kita dari ucapan-ucapan yang buruk, kotor kepada orang lain, apalagi sampai menyakiti hati orang lain. Dalam hadist “Dari Abu Hurairah, secara riwayat (menukil dan menceritakan hadits dari Nabi)- beliau bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian di suatu hari sedang berpuasa berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata kotor dan berbuat kebodohan dan sia-sia. Bila dia dicaci oleh orang lain atau diperangi, maka hendaklah dia mengatakan, “Sesungguhnya saya sedang berpusa.” (HR Muslim, No 1151).
Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya juga pernah bersabda bahwa banyak orang yang menjalankan ibadah puasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus, hal ini karena ia selalu berbuat dosa dan menyakiti hati orang lain. Jadi puasa yang seharusnya menjadikan seseorang lebih bertaqwa, justru sebaliknya. Sebenarnya perintah untuk berkata baik dan meninggalkan ucapan kotor tidak hanya berlaku ketika seseorang tengah menjalankan puasa.
Dalam hal ini, puasa menjadi satu momentum untuk membiasakan diri berkata dan berbuat baik. Karenanya diharapkan setelah usainya Ramadhan, terbentuklah ketaqwaan yang semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketaqwaan seseorang, tentu tidak akan mudah diraih. Kita dapat memulai dari membiasakan berbicara baik, maka juga akan berpengaruh pada perilaku dan tindakan. Ini juga yang disebut dengan akhlakul karimah, yaitu upaya mempangun karakter baik melalui ucapan yang baik pula.
Apabila kita ingin puasa kita berkah, kita harus menjaga lisan kita, harus selalu bersabar, mampu mengendalikan emosi, berbuat kebaikan, dan bersedekah. Demikianlah keutamaan menjaga lisan saat puasa yang termaktub dalam hadits. Mulai sekarang mari mulai berbenah, menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan ikhlas karena Allah SWT.